NEW UPDATE

SEJARAH HIDUP KONG HU CU

KONG HU CU, Khonghucu/Confusius (Hanzi: 孔夫子、孔子, hanyu pinyin: Kongfuzi、Kongzi) 

lahir d kota Tsou, di negeri Lu (551 SM – 479 SM) adalah seorang guru atau orang bijak yang terkenal dan juga filsuf sosial Tiongkok. Filsafahnya mementingkan moralitas pribadi dan pemerintahan, dan menjadi populer karena asasnya yang kuat pada sifat-sifat tradisonal Tionghoa. Oleh para pemeluk agama Kong Hu Cu, ia diakui sebagai nabi. Leluhurnya adalah K’ung Fangshu (yang merupakan generasi kesembilan dari raja muda negeri Sung dan generasi keempat sebelum Khonghucu).

Fangshu adalah ayah Pohsia, dan Pohsia adalah ayah Siok- Liang Hut. Hut adalah ayah Khonghucu, istrinya berasal dari seorang wanita dari keluarga Yen. Murid – murid Khonghucu pada masa itu menyebutnya Khonghucu atau Khongcu yang berarti “guru Khong”. Sarjana – sarjana barat menyebutnya Konfucius.
Sewaktu Khonghucu berusia tiga tahun, bapanya meninggal dunia dan dimakamkan di Fangshan, yang terletak di bagian paling timur Negeri Lo (di Shantung)\. iapun diasuh dan dibesarkan oleh ibunya. Guru guru yang mengajarnya sangat memujikan kecerdasan Khonghucu. Sewaktu sudah dewasa, kecerdasan dan kebijaksanaanya menjadi buah tutur dalam distrik kediamannya itu. Banyak orang datang menjumpainya untuk bertukar pikiran maupun bertanyakan sesuatu hal.

Ketika Khonghucu berusia empat tahun, ia bermain dengan teman – teman sebayanya. Dalam bermain, ia senang memimpin teman – temannya dalam nmenirukan orang – orang dewasa melakukan upacara sembahyang. Pada ibunya, ia pernah meminta alat – alat sembahyang tiruan yang disebut dengan Cao
dan Too. Alat – alat tersebut ia letakkan di atas meja, kemudian ia memimpin teman – temannya untuk melakukan sembahyang. Kedua alat tersebut selalu digunakan orang Cina dalam melakukan sembahyang. Ini menunjukkan bahwa sejakkecil Khonghucu telah memperlihatkan sifat – sifat yang mulia, yaitu sangat menghargai dan menghormati para leluhurnya.

Pada usia tujuh tahun Khonghucu secara formal bersekolah di perguruan Yan Ping Tiong yan Ping Tiong adalah orang yamg kemudian terkenal sebagai Perdana Menteri Negari Cee. Di sekolah, Khonghucu dan teman – temannya diajari cara menyiram, membersihkan lantai, Tanya jawab, budi pekerti, music, naik kuda, memanah, bahasa, dan berhitung. Pendidikan formal Khonghucu hanya berlangsung selama tujuh tahun dan setelah itu ( pada saat usianya 15 tahun) ia terpaksa menuntut ilmu di luar sekolah. Oleh sebab itu, pada usianya 17 tahun ia terpaksa meninggalkan sekolah untuk bekerja demi meringankan pekerjaan ibunya.

Pada usia 19 tahun, Khnghucu menikah dengan seorang gadis dari keluarga Kian- Kwan dari negeri Song. Acara pernikahan hanya dilakukan secara sederhana dan tidak terlalu mencolok seperti yang dilakukan orang orang pada saat itu. Dari pernikahan tersebut, ia mendapatkan seorang anak laki – laki yang diberi nama Li atau Pik Gi. Li berarti Ikan Gurami, sedangkan Pik Gi adlah putra pertama yang bernama ikan. Pik Gi tampaknya tidak secemerlang ayahnya, namun anaknya (cucu Khonghucu) yang bernama Cu su  berhasil meneruskan ajaran kakeknya (Khonghucu) dengan membukukan kitab Tiong Yong (tengah sempurna).

Ketika Khonghucu berusia 20 tahun, ia bekerja pada keluarga bangsawan besar Kwi-sun. hal ini ia lakukan untuk membiayai kehidupan rumah tangganya. Di keluarga bangsawan besar Kwi-sun, Khonghucu diberi tugas sebagai kepala dinas pertanian. Meskipun pekerjaan ini kurang sesuai dengan keahlian yang dimilikinya, namun Khonghucu tetap dapat melaksanakan tugas itu sebaik- baiknya.

Dalam mengawasi seluruh pekerjaan pengumpulan hasil bumi keluarga bangsawan besar Kwi-sun, Khonghucu selalu menjaga jangan sampai ada kecurangan dan pemerasan yang dapat merugikan para petani. Karena sikapnya yang ramah ini, ia jadi banyak  tahu tentang persoalan yang dihadapi oleh para petani tersebut.

Dalam pengaturan tata buku,ia melakukannya dengan penuh keseksamaan dan tertib. Dengan kebijaksanaanya dalam memimpin, dalam waktu yang tidak begitu lama ia dapat menertibkan pekerjaan yang dulunya tidak beres dan dapat memberantas praktek – praktek ilegal yang dapat merugikan rakyat banyak.

Keberadaan Khonghucu pada kepala keluarga bangsawan besra Kwi- sun tidak hanya sebagai pemimpin dinas pertanian tapi juga diserahi tugas untuk memimpin dinas peternakan yag sudah cukup lama mempunyai masalah. Penyerahan tugas baru oleh kwi-sun pada Khonghucu ini tentu saja tidak terlepas dari keberhasilannya dalam memimpin dinas pertanian milik keluarga bengsawan besar tersebut. Tugas baru ini ia terima dengan senang hati dan dengan kesungguhan hati pula ia menyelesaikan berbagai masalah yang ada dalam dinas peternakan itu.

Sewaktu ibunya meninggal dunia, iapun berkabung tiga tahun lamanya, menurut adat istiadat Tiongkok. Masa tiga tahun itu dipergunakannya untuk memperdalam pengetahuannya dalam bidang sejarah, sastra dan filsafat. Sehabis masa tiga tahun itu ia tidak balik memegang jabatannya dalam pemerintahan, tapi membuka perguruan.

Nama Khonghucu makin harum dan para pelajar lambat laun makin berduyun dating untuk belajar dari seluruh wilayah Lu, dan juga dari berbagai wilayah di luar Lu. Sewaktu usianya 34 tahun maka para pelajar pada perguruannya itu sudah berjumlah lebih 3.000 orang. Wazir besar wilayah Lu menganjurkan puteranya supaya belajar kepada Khonghucu. Melalui pitra wazir besar itu, maka Khonghucu pada akhirnya berkenalan dengan Duke of Lu hal itu makin menambah harum nama ahli pikir muda itu.

Sekitar 498 SM, Konfusius memutuskan untuk meninggalkan rumahnya di Lu dan memulai perjalanan panjang di seluruh China timur. Ia disertai oleh beberapa orang muridnya (pengikut). Mereka mengembara di seluruh negara timur Wei, Sung, dan Ch'en dan dalam beberapa kali kehidupan mereka terancam. Konfusius hampir dibunuh di Sung.

Konfusius diterima dengan hormat oleh para penguasa negara-negara yang ia kunjungi, dan ia bahkan tampaknya telah menerima pembayaran sesekali. Ia menghabiskan banyak waktunya mengembangkan gagasannya tentang seni pemerintahan, serta melanjutkan ajarannya. Dia memiliki banyak pengikut, dan pemadatan sekolah Konfusianisme mungkin terjadi selama bertahun-tahun.

Tidak semua murid-Nya mengikuti Dia dalam perjalanan. Beberapa dari mereka benar-benar kembali ke Lu dan mengambil posisi dengan klan Chi. Ini mungkin telah melalui pengaruh mereka bahwa dalam 484 SM Konfusius diundang kembali ke Lu.
.








.
    Back To Top