Admin : piymen@ymail.com
19/10/2013
Jika Hari esok adalah hari yang indah, maka adakah ruang yang dapat menampung gelimangan air mata mereka yang bersandar dibawa tiang-tiang rapuhnya kondisi dan pahitnya kenyataan.
Mereka yang tumbuh dari luapan lumpur kemunafikan dan keserakahan penguasa, berusaha tetap menahan luka disaat menggigit potongan roti sisa kaum berkulit perut tebal.
Adakah Hujatan terindah yang mampu meninabobokan mereka yang menyulap raganya menjadi petarung peradaban ? hingga hangatnya mentari taklagi menjadi tumpukan bara yang siap menghadang langkah telapak kaki mungilnya..!!!
Negeriku menciptakan kesan perjuangan diantara tetes Madu dan Air Mata.
Berjuta tanya menumpuk dijalanan dan pinggiran kolom kota, seakan tertimbun selimut-selimut ketidak pedulian dan kerakusan pemegang kendali.
Sampai kapan kita menjahit mulut tuk segudang nasi yang membusuk di dapur borjuis ?
tidakkah kalian mengerti bahwa terbang adalah hal mustahil yang merekapun tak pernah bayangkan ?
Ada luka yang menganga di tubuh negeri ini...
Ada janji yang digilas tahta dan kekuasaan..
Bertahanlah saudaraku... karpet dinegeri ini tidak lagi bersahabat..
Desah nafasmu menjadi isyarat mandulnya mereka yang menabur harapan..
Rintihanmu, tangisan dan jeritanmu menjadi barang antik yang didagangkan dimeja penguasa..
Sabarlah .. semoga dikehidupan berikutnya kita dapat tersenyum seperti mereka saat ini...
#Penulis : piymen
Labels:
Kritikan Pedas Membangun
){kind=link}