NEW UPDATE

Misteri Hari Valentine dari Cinta berakhir Hukum Pancung


Romawi tanggal 14 Februari itu mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan mereka. Menurut sumber yang pernah saya baca konon, pada tanggal tersebut seorang pendeta dari bangsa Romawi yang bernama Valentinus rela mengorbankan nyawanya ditiang pancungan demi sebuah kata kasih sayang.

Dikala itu Kaisar penguasa Roma melarang para pemuda untuk menikah karena harus ikut bergabung dalam pasukan militer kerajaan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Oleh karenanya St.Valentinus sebagai pendeta yang memberikan pemberkatan pada setiap pernikahan menolak untuk melaksanakannya.

Secara diam - diam St.Valentinus tetap melaksanakan tugasnya, menyatukan pasangan yang tengah jatuh cinta dibawah ikatan pernikahan. Namun sayang, aksi ini akhirnya diketahui kaisar yang kemudian memberikan peringatan kepada St.Valentinus. Tapi sang pendeta tak menggubris peringatan tersebut, hingga pada akhirnya pendeta tersebut ditangkap dan dipenjarakan.

St.Valentinus bukannya dihina oleh orang - orang malah mendukung aksinya itu. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara dimana dia ditahan. Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah putri penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk mengunjungi St. Valentinus. Tak jarang mereka berbicara lama sekali. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta. Ia setuju bahwa St. Valentinus telah melakukan hal yang benar.

St.Valentinus diajatuhi hukuman pancung yang dieksekusikan pada tanggal 14 Februari. Sebelum dieksekusi Valentinus menyempatkan diri membuat surat yang mengungkapkan rasa cintanya kepada putri sipir penjara yang sering mengunjungi nya.

Berdasarkan kejadian itu lah bangsa  Romawi menjadikan tanggal 14 Februari sebagai hari kasih sayang yang dirayakan setiap tahunnya sekaligus sebagai peringatan kematian sang pendeta demi menyatukan pasangan yang mempunyai cinta dan kasih sayang.

Sumber : Maliwaseng

    Back To Top