Artikel Terbaru :

Perjalanan Karir Adam Smith Sebagai Tokoh Ekonomi Dunia


Adam Smith dikenal luas dengan teori ekonomi '"laissez-faire" yang mengumumkan perkumpulan di abad 18 Eropa. Smith percaya akan hak untuk memengaruhi kemajuan ekonomi diri sendiri dengan bebas, tanpa dikendalikan oleh perkumpulan dan/atau negara. Teori ini sampai pada proto-industrialisasi di Eropa, dan mengubah mayoritas kawasan Eropa menjadi daerah perdagangan bebas, membuat kemungkinan akan adanya pengusaha. Dia juga dikenal sebagai "Bapak Ekonomi" versi barat.

Pada umur 13, Smith memasuki Universitas Glasgow, di mana dia belajar filosofi moral di bawah"si orang yang tidak boleh dilupakan" (sebagaimana Smith memanggilnya) Francis Hutcheson. Di sini, Smith mengembangkan keinginan kuatnya akan kebebasan, akal sehat, dan kebebasan berpendapat. Tahun 1740 dia dianugerahi Snell exhibition dan memasuki Kampus Balliol, Oxford, tetapi seperti William Robert Scott katakan, "Universitas Oxford dalam masanya memberikan sedikit jika bantuan mana pun yang diberikan apa yang harusnya merupakan kerja seumur hidupnya," dan dia meninggalkan universitas itu tahun 1746.

Dalam Buku ke V dari The Wealth of Nations, Smith berkomentar pada instruksi kualitas rendah dan aktivitas intelektual yang berjumlah sedikit dibandingkan dengan di Skotlandia. Komentarnya ditujukan pada orang-orang yang dianugerahi kekayaan dari kampus-kampus Oxford dan Cambridge, di mana membuat pemasukan dari para profesor tidak berdasarkan pada kemampuan mereka untuk menarik murid, dan pada fakta bahwa orang-orang yang menyaru sebagai men of letters bisa menikmati kehidupan lebih nyaman dari menteri di Church of England.

Pada 1762 senat akademik dari Universitas Glasgow bertemu dalam titel Doktor Hukum Smith. Pada akhir 1763, dia mendapatkan tawaran menggiurkan dari Charles Townshend (yang dikenalkan ke Smith oleh David Hume), untuk mengajar anak tirinya, Duke of Buccleuch. Smith akhirnya pensiun dari keprofesorannya dan dari 1764-66 berkelana bersama muridnya, kebanyakan di Perancis, di mana dia datang untuk menemui pemimpin intelektual seperti Turgor, Jean D'Alembert, Andre Morrelet, Helvetius dan, khususnya, Frangois Quesnay, kepala dari Sekolah Psiokrat yang karyanya dihormati oleh Smith sangat tinggi.

Dalam perjalanan pulangnya ke Kirkaldy, Smith dipilih menjadi anggota Royal Society dari London dan dia mendedikasikan kebanyakan sepuluh tahun berikutnya pada magnum opusnya, The Wealth of Nations, yang muncul tahun 1776. Buku tersebut diterima dengan baik dan membuat sang pengarang terkenal.

Sumber : Blogger Bugis
Bagikan ke Media Sosial :
Artikel Terkait :

Blog Kabupaten Sidrap hadir sebagai ruang digital yang menghadirkan informasi mendalam dan terpercaya seputar Kabupaten Sidrap. Melalui sajian artikel yang tertata dan berkualitas, blog ini menghadirkan potret lengkap mengenai profil daerah, mulai dari sejarah, geografi, hingga karakter masyarakat yang membentuk identitas Sidrap hari ini. Selain itu, Blog Kabupaten Sidrap juga menampilkan kekayaan seni dan budaya yang menjadi kebanggaan masyarakat Sidrap mulai dari tradisi, kesenian, bahasa, hingga nilai-nilai lokal yang terus hidup dan diwariskan.

Tidak hanya berhenti di situ, blog ini turut menyuguhkan berbagai artikel Bugis lainnya yang relevan, edukatif, dan inspiratif, sehingga menjadi referensi yang tepat bagi siapa pun yang ingin memahami lebih dekat kehidupan dan budaya Bugis, khususnya di Sidrap. Dengan penyajian yang profesional dan bahasa yang elegan, Blog Kabupaten Sidrap berkomitmen menjadi sumber informasi yang tidak hanya informatif, tetapi juga memperkaya wawasan tentang warisan budaya dan keindahan daerah Sidrap.