NEW UPDATE

Budaya telah Mati dan kita semua pelakunya!


APA ITU BUDAYA ?

Berbicara tentang Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.

APAKAH BUDAYA MASIH ADA ?

Jika secara terperinci diatas telah dipaparkan tentang sejarah asal muasal budaya dan sifat-sifat dari budaya, maka menurut penulis blog ini perlu kita tinjau ulang lagi seperti apasih peran budaya dalam interaksi sosial? apakah eksistensi budaya masih benar-benar berjalan dan diterapkan berdasarkan kemurniannya, ataukah budaya yang selama ini kita junjung tinggi "Telah Mati" dan menjadi bangkai dan kita tidak menyadari akan hal itu!

Jangan salah kaprah dan perlu kita pahami bahwa budaya merupakan kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak dan berkembang dalam masyarakat. jika ada yang bertanya siapakah pencetus budaya dalam satu daerah? maka jawabannya adalah para leluhur kita dulu yang terus melestarikan apa-apa saja yang mereka lakukan dimasa lampau dan menganggapnya itu baik dan terus diwariskan turun temurun.

Nah...!!! jika kesemuanya itu kita benturkan pada posisi kita saat ini (kondisi sosial) yang hidup diera kompetitif dan serba kepentingan, apakah budaya benar-benar masih ada dan menjadi penawar dari segala permasalahan-permasalahan yang mengejolak ditengah-tengah arus moderenisasi/ globalisasi?.

BUDAYA TELAH MATI !!!

jawabannya cuma satu saudara! bahwa "Budaya Telah Mati" dan pelakunya adalah kita semua!
penulis blog ini hanya bisa mengatakan dengan bahasa sederhana bahwa budaya hanya tinggal kenangan dan menjadi dongeng manis bagi anak-anak indonesia sebagai penghantar tidur lelapnya.

Contoh kecil :
Budaya menghormatiorang tua! Saat ini bisa kita telusuri sendiri bahkan telah menjadi santapan publik, remaja banyak yang kebablasan dan melawan orang tua, bertutur kata tidak sopan atau mengangkat suara lebih besar dari orang tua bahkan pada titk terparahnya ada anak yang tega membunuh ayah/ ibu kandungnya sendiri! seperti kejadian baru-baru ini di Kec.Ketapang Bandung (01/03)

Budaya Gotong Royong! Jika anda tinggal diperkotaan, maka anda akan menyadarinya sendiri. Kita sudah tidak saling peduli lagi dengan makna dan pentingnya silaturahmi dan nilai-nilai sosial bermasyarakat, jadi jangan heran kalau Kasenjangan Sosial bahkan intimidasi sosial sering kita jumpai dan telah menjadi potret keseharian yang dilegalkan dipelupuk mata kita dan telah tumbuh subur dalam ego kita masing-masing dan itu dianggap "Normal", sah-sah saja!

Budaya Jujur dan pantang menyerah! Okelah.. jika memang masih ada orang yang jujur di sekeliling kita maka patutlah kita bersyukur! namun beda halnya jika kita melirik ke rana sosial (masyarakat umum). Orang-orang yang dianggap jujur satu persatu tumbang dan hanya menyisahkan "Nama & Kenangan", tidak percaya? cari sendiri di goole.com, disitu banyak tokoh-tokoh nasional harus menutup usia dengan status "Tidak Jelas" alias Ngambang!

Lantas Solusi untuk negeri ini apa?
Budaya yang dulunya harum apakah sudah benar-benar telah tertidur untuk selamanya?
Ada yang bilang bahwa "Generasi Muda" jadi penentu arah masa depan bangsa ini!
saya cuma bisa bilang "idealis" hanya ada dalam dunia kampus saja! setelah itu entah kemana!
  • Sejak kita menginjak bangku SMA, kita sudah diajarkan untuk tidak menghargai waktu dan acu tak acuh dsb,  istilanya "guru kencing berdiri murid kencing beri". 
  • Tawuran pelajar dan mahasiswa menjadi santapan segar para "Media". 
  • Prestasi anak bansa hanya berakhir "sertifikat dan penghargaan" semata!. 
  • Korupsi dan penimbunan mewabah tak terpangkas dengan benar, 
  • Institusi penegak hukum tersandung HAM, 
  • Suara rakyat dihargai sekantong sembako (Caleg), 
  • Inflasi dan tekanan ekonomi memaksa rakyat miskin tidur dijalanan diselimuti ketakutan dan kebimbangan (matinya kepedulian)
  • Pemerkosaan dan porno grafi menjadi candu yang tak terkendali (asusila)
  • Pengeroyokan dan pembunuhan menjadi kabar biasa dan terkesan dramatis,
  • Penguasa sibuk menjalin hubungan baik dengan negara tetangga tapi ternyata tetangga rumahnya atau rakyatnya ada yang "Mati Kelaparan" bahkan "Bakar Diri"....!!!
Itu masih sebagian kecil, masih banyak yang lain jauh lebih miris dan sangat memalukan!

Apakah sampai disini anda masih menganggap bahwa BUDAYA MASIH HIDUP ?
ingat kitalah pelakunya! dan biasanya pelaku selalu berkilah dan tidak ingin mengakui perbuatannya!

Penulis/ Admin : Andi Akbar M


    Back To Top