NEW UPDATE

Para Dewa dan Awatara Dalam Agama Hindu


Susastra Hindu menyebutkan suatu kelompok entitas ilahi yang disebut dewa (atau dewi dalam bentuk feminin, sedangkan dewata bersinonim dengan dewa), bermakna "yang bersinar", atau dapat diterjemahkan sebagai "makhluk surgawi". Para dewa merupakan bagian integral dalam kebudayaan Hindu dan ditampilkan dalam kesenian (lukisan, patung, relief), arsitektur, dan ikon. Cerita mitologis mengenai keberadaan mereka terkandung dalam sejumlah sastra Hindu, terutama wiracarita Hindu dan Purana.

Dalam kitab suci Regweda disebutkan adanya 33 dewa, dan Purana menjelaskan bahwa sebagian di antaranya merupakan para putra Dewi Aditi dan Bagawan Kasyapa. Menurut mitologi Hindu, sebelum memperoleh keabadian melalui tirta amerta, mereka adalah golongan makhluk yang berseteru dengan para asura atau raksasa dan dapat gugur dalam pertempuran. Kekuatan mereka berbeda dengan tiga dewa utama yang abadi Brahma, Wisnu, Siwa yang disebut Trimurti (beberapa mazhab Hinduisme menganggapnya sebagai tiga wujud dalam satu entitas).

Biasanya pengertian dewa dibedakan dengan Iswara (Tuhan Yang Maha Esa), meskipun banyak umat Hindu menyembah Iswara dalam suatu perwujudan tertentu (seolah-olah ada Tuhan yang berbeda) sebagai istadewata (iṣṭa devatā), yaitu sosok ideal (dewa-dewi tertentu) yang (cenderung) dipilih. Pilihan tersebut bergantung pada preferensi seseorang atau menurut tradisi regional dan keluarga.

Wiracarita Hindu dan Purana menceritakan beberapa kisah tentang turunnya Tuhan ke dunia (inkarnasi) dalam wujud fana demi menegakkan dharma di masyarakat dan menuntun manusia mencapai moksa. Inkarnasi itu disebut awatara. Beberapa awatara terkenal merupakan perwujudan Wisnu, meliputi Rama (tokoh utama Ramayana) dan Kresna (tokoh penting dalam Mahabharata).

#Agama Hindu
    Back To Top