Wanita suku Kayan sejak usianya masih 5 tahun sudah memakai kumparan di lehernya. Jumlah kumparan akan bertambah seiring bertambahnya usia mereka. Kumparan yang terbuat dari kuningaan ini dibuat sendiri oleh wanita suku Kanyan dan tentu saja menghabiskan waktu yang tak sedikit hingga proses memasangnya di leher mereka. Berat 10 set kumparan bisa mencapai 10 kilogram. Anda bisa membayangkan bagaimana rasanya jika leher membawa beban seberat sekian, belum lagi luka yang ditimbulkan akibat gesekan kulit dengan benda logam ini.
Dengan menggunakan kumparan di lehernya, tentu saja membatasi gerak para wanita untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Namun demikian wanita suku Kanyan jarang sekali melepas kumparan kuningan dari lehernya, kecuali ingin menggantinya dengan versi yang lebih panjang. Bahkan mereka lebih suka selalu memakainya daripada merasakan memar dan rasa sakit yang tidak nyaman ketika kumparan tersebut dilepas. Jelas saja, otot-otot leher mereka menjadi lebih lemah karena setiap harinya kumparan tersebut menekan otot sekaligus menyangganya agar leher semakin terlihat panjang.
Namun teori terakhir yang beredar belakangan ini menyebutkan, cara ini untuk menarik wisatawan yang akhirny bisa menghasilkan pemasukan bagi warga suku Kayan. Tradisi memangharus dijaga dan dilestarikan, namun seiring semakin berkembangnya peradaban dunia, sebaiknya mereka mempertimbangkan sisi kesehatan untuk diri mereka sendiri.