Tao menghasilkan suatu permainan pertentangan yang dinamis dan silih berganti: Yin-Yang, yaitu manifestasi Tao di dunia. Keduanya saling menghasilkan satu sama lain sebagai kutub-kutub yang menjadi bagian dari jalinan keberadaan.
Yin merujuk kepada ciri-ciri kelembutan, kepasifan, kewanitaan, kegelapan, lembah, dan yang negative, ketidakberadaan. Di lain pihak, Yang mengacu pada ciri-ciri seperti sifat kekerasan, kejantanan, kecerahan, gunung, kegiatan, keberadaan.
Semua energi aktif terwujud sebagai dualistas Yin-Yang. Ketidakberadaan menyertai keberadaan. Wujud Tao itu sendiri merupakan perubahan yang ditentukan oleh aliran alami kutub energi. Energi itu tidak statis, bukan suatu objek pasti.
Yin-Yang menghasilkan suatu keseimbangan dinamis antara daya gerak dan sikap diam, antara keaktifan dan kepasifan, sehingga titik keseimbangan kembali ke pusatnya. Kesatuan dari hal-hal yang bertentangan pun berkembang. Dalam banyak penerapan Taoisme, kesatuan ini menjadi sumber tuntunan, menjadi tolok ukur, menjadi standar untuk mengevaluasi kebenaran ketika akal budi dikerahkan dalam segala hal.
Kosmologi China
Berdasarkan kosmologi orang China, alam semesta ini digolongkan menjadi dua, atau dengan kata lain alam ini diisi dengan pembagian atau golongan elemen-elemen yaitu baik dan buruk. baik mencerminkan sifat Yang dan buruk mencerminkan sifat Yin seperti diungkap dalam kitab klasik Taoisme (Tao te Ching) sebagaimana dikutip oleh McCreery (dalam Scupin, 2000:289), bahwa “Tao melahirkan satu dan satu melairkan dua”. Yang dimaksud dengan kata “dua” di atas adalah Yang dan Yin, yang mengatur dunia, baik dunia nyata maupun tidak nyata.
Yang dan Yin adalah dua aspek yang saling berlawanan dan keduanya sama-sama mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia. Yang bersifat terang, aktif, laki-laki, panas, kering, dan positif, sedangkan Yin bersifat gelap, pasif, perempuan, teduh, basah dan negative. dengan adanya interaksi antara keduanya ini maka lahirlah alam dan seisinya. Mereka saling melengkapi, namun hubungan mereka adalah berjenjang. Yang selalu dianggap lebih besar daripada Yin, yaitu seperti model dimana laki-laki selalu besar mendominasi dalam masyarakat patrilinial.
Apa yang terjadi dalam masyarakat patrilinial adalah mengambil model dari apa yang terjadi dalam hubungan Yin dan Yang.
Yin dan Yang mewakili dua kekuatan mendasar yang membuat dan menyelaraskan Semesta.Yin adalah sisi hitam dengan titik putih pada bagian atasnya dan Yang adalah sisi putih dengan titik hitam pada bagian atasnya. Hubungan antara Yin dan Yang sering digambarkan dengan bentuk sinar matahari yang berada di atas gunung dan di lembah.
Yin (secara harafiah yaitu tempat yang teduh) adalah daerah gelap yang merupakan bayangan dari gunung, sementara Yang (secara harfiah yaitu tempat yang terang atau cerah) adalah bagian yang tidak terhalang oleh gunung. Yin dan yang inilah yang membuat alam menjadi harmonis dan baik. Yin mengandung sifat-sifat : diam, beku, padat, gelap, betina, dingin, lembut dan sebagainya. Sedang Yang mengandung sifat-sifat : gerak, cair, terang, jantan, panas dan sebagainya. Sifat Yin berlawanan dengan sifat Yang. Namun, perpaduannya merupakan suatu keharusan untuk alam ini agar berfungsi dengan harmonis. Perpaduan Yin dan Yang merupakan syarat berlangsungnya dunia dan isinya.
Menurut Kosmologi orang Cina, semua manusia mempunyai hubungan erat secara pribadi dengan kosmos sehingga terlihat bervariasinya hubungan-hubungan itu dalam kehiduan sehari-hari.menurut kosmologi cina bahwa manusia dan alam (alam yang lebih luas) dihubungkan oleh Tao. Orang Cina berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini ada kesesuaian dengan tao.
Tao diterjemahkan sebagai jalan atau cara. Ajaran Tao telah membuat agar alam dapat selaras dengan jalan hidup manusia.konsep Tao berkembang dari pemikiran Cina tentang kosmos atau alam.orang Cina mengamati bagaimana alam menjalani siklus yang teratur,serta bagaimana hasil pertanian dan nasib mereka bergantung pada alam.manusia dan alam mengikuti hukum yang sama yaitu Tao.
Sebagai sebuah Prinsip
Tao berasal dari keseimbangan,satu berlawanan sebagai sebuah proses tao juga menjadi perubahan yang teratur dan bersiklus,seperti musim panas menjadi musim dingin. Dengan memahami prinsip Tao, Ahli Feng Shui dapat mengupayakan keseimbangan agar keharmonisan antara manusia dengan alam (alam yang lebih besar). Dapat mewujudkan alam yang tidak teratur menjadi teratur dan dia(ahli Feng shui) dapat menjadi perantara antara manusia dengan roh-roh, dewa-dewa, dan roh-roh leluhur tersebut dengan keturunannya.