Untuk mengkonsolidasikan kekuatan politiknya dan memberikan istirahat kepada rakyat yang sudah jenuh dengan perang selama akhir Dinasti Yuan ia mendorong dibudidayakannya tanah tandus dan terlantar. Petani-petani kecil menerima pembagian tanah yang adil, hal ini dimaksudkan agar mereka dapat menghidupi dirinya dan keluarga mereka secara mandiri.
Kaisar Yang Bijaksana
Tahun 1370, ia menurunkan perintah untuk membagi-bagikan tanah di Anhui dan Hunan kepada para petani muda yang telah mencapai usia dewasa dengan tujuan mencegah pencaplokan tanah oleh kaum tuan tanah, juga ditegaskan bahwa status tanah tidak bisa dialihkan.
Pada pertengahan masa pemerintahannya dikeluarkan sebuah kebijakan yang isinya menyebutkan bahwa mereka yang menempati tanah tandus dan terlantar dapat memilikinya sebagai hak pribadi tanpa dikenai pajak. Kebijakan ini disambut hangat oleh rakyat. Dalam waktu 25 tahun saja, lahan yang dibudidayakan berkembang hingga empat kali lipat dan populasi meningkat dari tujuh juta menjadi kira-kira 60 juta.
Perkembangan Dari Berbagai Sektor
Dengan persediaan pangan yang memadai, sektor-sektor lain seperti industri kecil, pembuatan kertas, percetakan, pertambangan, dan pembuatan kapal pun turut berkembang. Tiongkok saat itu memiliki 33 kota industri dan dagang yang besar, perdagangan internasional berkembang pesat. Sungguh sebuah prestasi besar melebihi yang belum pernah dicapai dinasti-dinasti sebelumnya. Demikianlah diletakkan landasan yang kokoh bagi 300 tahun pemerintahan Dinasti Ming.
Latar belakangnya yang berasal dari golongan kelas bawah membuatnya memahami penderitaan golongan petani yang tertindas oleh para tuan tanah, bangsawan dan orang-orang kaya. Pada zaman sebelumnya, para petani bergantung pada pejabat-pejabat daerah yang tidak hanya melanggar hak-hak mereka, tapi juga memperdayai mereka melalui pejabat-pejabat bawahan mereka yang memeras dan menambah beban mereka.
Untuk mengatasi praktek kotor tersebut, Hongwu menerapkan sistem yang dikenal dengan ‘pencatatan kuning’ dan ‘pencatatan sisik ikan’. Kedua sistem ini menjamin pemasukan kas negara dari pajak tanah dan kepemilikan rakyat atas hak milik pribadi.
Tahun 1372, Hongwu memerintahkan pembebasan atas rakyat biasa yang dijadikan budak pada akhir Dinasti Yuan. 14 tahun kemudian ia juga memerintahkan para pejabatnya untuk menebus anak-anak dari Hunan yang terpaksa dijual oleh orang tua mereka akibat bencana kelaparan yang menimpa daerah itu. Di bawah masa pemerintahannya standar hidup rakyat mengalami peningkatan.
Admin : Andi Akbar Muzfa, SH